- Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial
Pengelompokan masyarakat membentuk delapan kriteria diferensiasi sosial.
a. Diferensiasi Ras
Ras
adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawan yang
sama. Diferensiasi ras berarti pengelompokan masyarakat berdasarkan
ciri- ciri fisiknya, bukan budayanya.
Secara garis besar, manusia dibagi ke dalam ras-ras sebagai berikut :
1) Menurut A.L. Krober
§ Austroloid, mencakup penduduk asli Australia (Aborigin)
§ Mongoloid :
- Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur)
- Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filiphina, penduduk asli Taiwan)
- American Mongoloid (penduduk asli Amerika)
§ Kaukasoid :
- Nordic (Eropa Utara, sekitar L. Baltik)
- Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur)
- Mediteranian (sekitar L. Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, Iran)
- Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Langka)
§ Negroid :
- African Negroid (Benua Afrika)
- Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal dengan nama orang Semang, Filipina)
- Melanesian (Irian, Melanesia)
§ Ras-ras khusus (tidak dapat diklasifikasikan ke dalam empat ras pokok) :
- Bushman (gurun Kalahari, Afrika Selatan)
- Veddoid (pedalaman Sri Langka, Sulawesi Selatan)
- Polynesian (kepulauan Micronesia dan Polynesia)
- Ainu (di pulau Hokkaido dan Karafuto Jepang)
2) Menurut Ralph Linton
- Mongoloid,
dengan ciri-ciri kulit kuning sampai sawo matang, rambut lurus, bulu
badan sedikit, mata sipit (terutama Asia Mongoloid). Ras Mongoloid
dibagi menjadi dua, yaitu Mongoloid Asia dan Indian. Mongoloid Asia
terdiri dari Sub Ras Tionghoa (terdiri dari Jepang, Taiwan, Vietnam) dan Sub Ras Melayu. Sub Ras Melayu terdiri dari Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Mongoloid Indian terdiri dari orang- orang Indian di Amerika.
- Kaukasoid,
memiliki ciri fisik hidung mancung, kulit putih, rambut pirang sampai
coklat kehitam-hitaman, dan kelopak mata lurus. Ras ini terdiri dari Sub
Ras Nordic, Alpin, Mediteran, Armenoid dan India.
- Negroid,
dengan ciri fisik rambut keriting, kulit hitam, bibir tebal dan kelopak
mata lurus. Ras ini dibagi menjadi Sub Ras Negrito, Nilitz, Negro
Rimba, Negro Oseanis dan Hotentot-Boysesman. Aborigin.
- Bagaimana dengan Indonesia ? Sub ras apa saja yang mendiami negara kita ini ?
- Indonesia didiami oleh bermacam-macam Sub Ras sebagai berikut:
- Negrito, yaitu suku bangsa Semang di Semenanjung Malaya dan sekitarnya.
- Veddoid, yaitu suku Sakai di Riau, Kubu di Sumatera Selatan, Toala dan Tomuna di Sulawesi.
- Neo Melanosoid, yaitu penduduk kepulauan Kei dan Aru.
- Melayu, yang terdiri dari dua :
- Melayu Tua (Proto Melayu), yaitu orang Batak, Toraja dan Dayak
- Melayu Muda (Deutro Melayu), yaitu orang Aceh, Minang, Bugis/ Makasar, Jawa, Sunda, dsb.
b. Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis)
Apa
yang dimaksud dengan suku bangsa atau etnis itu ? Menurut Hassan
Shadily MA, suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang masih
dianggap mempunyai hubungan biologis. Diferensiasi suku bangsa merupakan
penggologan manusia berdasarkan ciri-ciri biologis yang sama, seperti
ras. Namun suku bangsa memiliki ciri-ciri paling mendasar yang lain,
yaitu adanya kesamaan budaya. Suku bangsa memiliki kesamaan berikut :
- ciri fisik
- kesenian
- bahasa daerah
- adat istiadat
Suku bangsa yang ada di Indonesia antara lain :
- di Pulau Sumatera : Aceh, Batak, Minangkabau, Bengkulu, Jambi, Palembang, Melayu, dsb.;
- di Pulau Jawa : Sunda, Jawa, Tengger, dsb.;
- di Pulau Kalimantan : Dayak, Banjar, dsb.;
- di Pulau Sulawesi : Bugis, Makasar, Toraja, Minahasa, Toli-toli, Bolaang
- -Mangondow, Gorontalo, dsb.;
- di Kep. Nusa Tenggara : Bali, Bima, Lombok, Flores, Timor, Rote, dsb.;
- di Kep. Maluku dan : Ternate, Tidore, Dani, Asmat, dsb.
- Irian
c. Diferensiasi Klen (Clan)
Klen
(Clan) sering juga disebut kerabat luas atau keluarga besar. Klen
merupakan kesatuan keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan
(religiomagis) dan kesatuan adat (tradisi). Klen adalah sistem sosial
yang berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya terjadi
pada masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) maupun
garis ibu (matrilineal).
* Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) antara lain terdapat pada:
- Masyarakat Batak (dengan sebutan Marga)
- Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus, Tambun, Paranginangin;
- Marga Batak Toba : Nababan, Simatupang, Siregar;
- Marga Batak Mandailing : Harahap, Rangkuti, Nasution, Batubara, Daulay.
- Masyarakat Minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : Mandagi, Lasut, Tombokan, Pangkarego, Paat, Supit.
- Masyarakat Ambon (klennya disebut Fam) antara lain : Pattinasarani, Latuconsina, Lotul, Manuhutu, Goeslaw.
- Masyarakat Flores (klennya disebut Fam) antara lain : Fernandes, Wangge, Da Costa, Leimena, Kleden, De- Rosari, Paeira.
* Klen
atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) antara lain terdapat pada
masyarakat Minangkabau, Klennya disebut suku yang merupakan gabungan
dari kampuang-kampuang. Nama-nama klen di Minangkabau antara lain :
Koto, Piliang, Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai, dsb.
Masyarakat di Flores, yaitu suku Ngada juga menggunakan sistem
Matrilineal.
d. Diferensiasi Agama
Menurut
Durkheim agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas
kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal-hal yang suci. Agama
merupakan masalah yang essensial bagi kehidupan manusia karena
menyangkut keyakinan seseorang yang dianggap benar. Keyakinan terhadap
agama mengikat pemeluknya secara moral. Keyakinan itu membentuk golongan
masyarakat moral (umat). Umat pemeluk suatu agama bisa dikenali dari
cara berpakaian, cara berperilaku, cara beribadah, dan sebagainya. Jadi,
Diferensiasi agama merupakan pengelompokan masyarakat berdasarkan
agama/kepercayaannya.
1) Komponen-komponen Agama
* Emosi keagamaan, yaitu suatu sikap yang tidak rasional yang mampu menggetarkan jiwa, misalnya sikap takut bercampur percaya.
* Sistem keyakinan,
terwujud dalam bentuk pikiran/gagasan manusia seperti keyakinan akan
sifat-sifat Tuhan, wujud alam gaib, kosmologi, masa akhirat, cincin
sakti, roh nenek moyang, dewa-dewa, dan sebagainya.
* Upacara keagamaan, yang berupa bentuk ibadah kepada Tuhan, Dewa-dewa dan Roh Nenek Moyang.
* Tempat ibadah, seperti Mesjid, Gereja, Pura, Wihara, Kuil, Klenteng.
* Umat, yakni anggota salah satu agama yang merupakan kesatuan sosial.
2) Agama dan Masyarakat
Dalam
perkembangannya agama mempengaruhi masyarakat dan demikian juga
masyarakat mempengaruhi agama atau terjadi interaksi yang dinamis. Di
Indonesia, kita mengenal agama Islam, Katolik, Protestan, Budha dan
Hindu. Disamping itu berkembang pula agama atau kepercayaan lain,
seperti Khong Hu Chu, Aliran Kepercayaan, Kaharingan dan
Kepercayaan-kepercayaan asli lainnya.
e. Diferensiasi Profesi (pekerjaan)
Profesi
atau pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia sebagai
sumber penghasilan atau mata pencahariannya. Diferensiasi profesi
merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan
atau profesinya. Profesi biasanya berkaitan dengan suatu ketrampilan
khusus. Misalnya profesi guru memerlukan ketrampilan khusus, seperti :
pandai berbicara, suka membimbing, sabar, dsb. Berdasarkan perbedaan
profesi kita mengenal kelompok masyarakat berprofesi seperti guru,
dokter, pedagang, buruh, pegawai negeri, tentara, dan sebagainya.
Perbedaan profesi biasanya juga akan berpengaruh pada perilaku
sosialnya. Contohnya, perilaku seorang guru akan berbeda dengan seorang
dokter ketika keduanya melaksanakan pekerjaannya.
f. Diferensiasi Jenis Kelamin
Jenis
kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada
perbedaan seks atau jenis kelamin (perbedaan biologis). Perbedaan
biologis ini dapat kita lihat dari struktur organ reproduksi, bentuk
tubuh, suara, dan sebagainya. Atas dasar itu, terdapat kelompok
masyarakat laki-laki atau pria dan kelompok perempuan atau wanita.
g. Diferensiasai Asal Daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya, desa atau kota. Terbagi menjadi:
- masyarakat desa : kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal dari desa;
- masyarakat kota : kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat kita temukan dalam hal-hal berikut ini : - perilaku
- tutur kata
- cara berpakaian
- cara menghias rumah, dsb.
h. Diferensiasi Partai
Demi
menampung aspirasi masyarakat untuk turut serta mengatur negara/
berkuasa, maka bermunculan banyak sekali partai. Diferensiasi partai
adalah perbedaan masyarakat dalam kegiatannya mengatur kekuasaan negara,
yang berupa kesatuan-kesatuan sosial, seazas, seideologi dan sealiran.
Pada Pemilu tahun 1999 yang lalu terdapat 48 partai, pada Pemilu tahun
2004 mungkin jumlah partai sudah bertambah lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Kun Maryati & Juju Suryawati, S.Pd., Sosiologi jilid 1 untuk SMU kelas 2, Esis, Jakarta, 2001.
Drs. Laurent Widyasusanto, Penuntun Belajar Sosiologi jilid 1 untuk SMU, PT Pradnya Paramita, Jakarta, 1996.
Drs. Lukman Hakim & Dra. E.J. Ningsih, Sosiologi untuk SMU kelas 2, PT. Grafindo Media Pratama, Jakarta, 1997.
Mohamad Anwar, Pegangan Sosiologi untuk kelas 2 SMU, Armico, Bandung, 1999.
Drs. Nursal Luth & Drs. Daniel Fernandez, Sosiologi dan Antropologi jilid 1, PT. Galaxy Puspa Mega, Jakarta, 1989.
Drs. Nursal Luth, Kamus Sosiologi dan Antropologi, PT. Galaxy Puspa Mega, Jakarta, 1992.